CIBINONG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi, memanfaatkan momen Hari Jadi Bogor ke-539 untuk memperkenalkan Instalasi Manajemen Nyeri atau I-mani, kepada masyarakat.
Direktur RSUD Ciawi, dr M Tsani mengatakan, I-Mani merupakan layanan untuk masyarakat yang salah satunya dilatarbelakangi oleh banyaknya keluhan pasien saat datang ke rumah sakit karena nyeri.
“Nah untuk memberikan pelayanan yang komprehensif kepada masyarakat, maka I-mani ini kami terapkan. Agar permasalahan nyeri yang selalu dialami pasien dari ujung rambut sampai kaki, bisa tertangani dengan baik,” kata Tsani, Minggu (6/6/2021).
Menurutnya, I-Mani RSUD Ciawi yang diperkenalkan melalui pameran inovasi di Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor pada pekan lalu itu, merupakan yang pertama kali di rumah sakit di Indonesia.
Untuk penanganan nyeri, I-Mani RSUD Ciawi sudah dilengkapi beberapa alat khusus salah satunya yakni Cryo System.
Alat yang ada di RSUD Ciawi ini, kata Tsani, adalah satu-satunya yang ada di Indonesia.
“Alat Cryo System ini memiliki daya lacak ke arah saraf nyeri. Cara kerjanya, saraf nyeri tersebut dibekukan sampai minus 80 derajat. Sebab pada saat nyeri, saraf dalam kondisi rusak tapi pembungkusnya tidak. Sehingga pembekuan dilakukan agar tidak menimbulkan nyeri,” jelas Tsani.
Untuk memaksimalkan penggunaan dan kegunaan alat tersebut, pihak RSUD Ciawi terus melakukan pendalaman, dengan mengikuti secara khusus keilmuan alat tersebut dari luar negeri.
“Nyeri merupakan keilmuan baru yang perlu banyak perhatian. Sejauh ini penelitiannya masih sangat kurang, sehingga ini menjadi peluang juga bagi RSUD Ciawi sebagai rumah sakit pendidikan dan penelitian soal nyeri nantinya,” tandas Tsani. =MAM – pakuanraya.com