Pain Customer Care:

RSUD Ciawi Berinovasi Bogor Pain Center

Facebook
WhatsApp
Telegram
Dirut RSUD Ciawi dr. M. Tsani Musyafa,SpOT, Mkes pada acara Pameran Inovasi di Kantor Bappedalitbang Kabupaten Bogor, Cibinong, Jumat (4/6/2021).
Dirut RSUD Ciawi dr. M. Tsani Musyafa, SpOT., M.Kes. pada acara Pameran Inovasi di Kantor Bappedalitbang Kabupaten Bogor, Cibinong, Jumat (4/6/2021).

Terus Berinovasi, RSUD Ciawi Kenalkan Bogor Pain Center, Instalasi Manajemen NyeriBOGOR-KITA.com, CIBINONG – Dalam rangka Hari Jadi Bogor ke-539 dengan semangat solidaritas dan gotong royong untuk pembangunan Kabupaten Bogor, RSUD Ciawi mempersembahkan inovasi terbaru yaitu Instalasi Manajemen Nyeri (IMANI) atau Bogor Pain Center RSUD Ciawi.

Instalasi Manajemen Nyeri ini merupakan layanan dalam bentuk instalasi rumah sakit pertama di Indonesia yang memberikan layanan multidisiplin dalam penanganan nyeri.

Demikian dikatakan Direktur Utama (Dirut) RSUD Ciawi dr. M. Tsani Musyafa,SpOT, Mkes saat ditemui BOGOR-KITA.com, pada acara Pameran Inovasi di Kantor Bappedalitbang Kabupaten Bogor, Cibinong, Jumat (4/6/2021).

Bogor Pain Center RSUD Ciawi dilengkapi fasilitas Ruang Tunggu Pasien, Ruang Konsultasi /Klinik, Ruang Tindakan, Ruang Persiapan Tindakan, Ruang Pemulihan / Recovery Room dan Ruang Pertemuan / R. Kuliah / R. Diskusi.

Dikatakan Tsani, sosialisasi pemahaman nyeri dan apa yang harus dilakukan oleh masyarakat jika merasakan nyeri menjadi bagian penting dalam program inovasi tersebut.

Dengan branding bernama Bogor Pain Center ini, RSUD Ciawi menyedikan pelayanan komprehensif tentang nyeri.

“Kenapa pelayanan nyeri menjadi pelayanan yang sangat penting, karena sebagian besar masyarakat ketika datang ke rumah sakit keluhannya pasti nyeri. Dari ujung rambut sampai ujung kaki, Maka dari itu, di sini lah kami menyedikan pelayanan yang komprehensif tentang nyeri,” tambah M Tsani yang juga seorang ahli nyeri.

RSUD Ciawi dalam menangani permasalahan nyeri sudah dilengkapi layanan dan fasilitas seperti: USG Guidance, C-Arm Guidance, Radio Frequency, Platelet Rich Plasma Therapy, Ozon Therapy, Botox Therapy, Peripheral Nerve Stimulator, Patient Controlled Analgesia (PCA), Spinal Cord Stimulation (SCS), Targeted Drug Delivery (TDD), Cryotherapy, PLDD (Percutaneous Laser Disc Decompres-sion), PELD (Percutaneous Endoscopic Lumbar Disc-ectomy),
Kyphoplasty.

“Kadang kadang sudah dari poli penyakit, kemudian tidak selesai-selesai pemasalahannya. Maka dari itu bagaimana nyeri itu dapat terdiagnosis dengan tepat dengan alat-alat itu,” ucapnya. Hari/Sandi – bogor-kita.com