Pain Customer Care:

Pertama di Indonesia, Layanan Instalasi Manajemen Nyeri Menggunakan Cryosystem di Bogor Pain Center RSUD Ciawi

Facebook
WhatsApp
Telegram
Unsur direksi dan tim medis RSUD Ciawi saat memperkenalkan alat baru Cryo. (Yusman | Pakar)
Unsur direksi dan tim medis RSUD Ciawi saat memperkenalkan alat baru Cryo. (Yusman | Pakar)

CIAWI – Keberadaan Instalasi Manajemen Nyeri atau dikenal Bogor Pain Center di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi semakin lengkap dengan adanya alat baru bernama Cryo. Selain sebagai teknologi baru, alat ini juga yang pertama di Indonesia dan hanya ada di RSUD Ciawi.

Direktur Utama RSUD Ciawi, dr. Tsani Musyafa mengatakan, saat ini layanan nyeri di rumah sakit semakin lengkap karena adanya teknologi terbaru. Tentunya dengan adanya alat ini akan memperbaiki kualitas penyembuhan bagi pasien.

Tidak hanya itu, ini juga sebagai sebuah inovasi yang dilakukan rumah sakit daerah.

“InsyaAllah dengan alat ini akan membantu perbaikan pasien,” ujar Tsani kepada wartawan, Selasa (7/12/2021).

Kenapa alat ini yang dipilih, kata dia, setelah melalui kajian yang begitu panjang, akhirnya diputuskan memang alat ini menjadi kebutuhan di instalasi manajemen nyeri, serta keunggulan dari alat ini dan kemudian perbaikan untuk pasien.

Cara kerja alat Cryo ini, nantinya akan merusak sistem saraf yang dirasa nyeri tanpa merusak selongsongnya.

“Alat perusak saraf yang lain itu sifatnya panas tapi alat ini malah sebaliknya alias dingin minus 80 derajat jadi salju dan tidak merusak selongsong,” bebernya.

Selain itu, alat Cryo ini menjadi alat satu-satunya di Indonesia yang digunakan rumah sakit yaitu di RSUD Ciawi

Di tempat yang sama, Kepala Instalasi Manajemen Nyeri Bogor Pain Center, dr. Henny Widiastuti menjelaskan, cara kerja alat crail sistem ini fungsinya menghancurkan saraf terkait saraf nyeri.

Uniknya dan berbeda dengan alat yang sudah ada, alat ini tidak semua menghancurkan saraf. Selongsong tetap dan mengikuti selongsong saraf. Sehingga sembuhnya akan sempurna.

“Cara kerjanya adalah si jarum mendekati si saraf mendekati secara paralel mendekati sekitar 3 mili kemudian akan diberikan dingin membentuk bola es kena si sarafnya itu hancurlah si saraf itu kecuali selongsong luarnya,” terangnya

Dengan begitu, Sinyal nyerinya terputus melalui bola es. “Jadi alat ini sudah kama digunakan diluar negeri di eropa sejalan perkembangan amerika sama eropa sudah menggunakan, dan di Indonesia baru saat ini dan hanya ada di RSUD Ciawi,” ucapnya

Tingkat keberhasilan alat ini, lanjut dia, dibeberapa negara sangat luar biasa.

“Bisa mengurangi komplikasi yang terjadi dibandingkan dengan sistem panas dan alkohol. Komplikasi setelah menghilangnya nyeri akan berkurang,” terangnya.

Soal efek samping, ia memastikan sangat rendah dan hampir tidak ada. Yang pasti, alat ini menghilangkan sinyal nyeri namun tidak permanen.

“Alat ini bisa menghilangkan nyeri meski Jangka waktunya tidak permanen kurang lebih 6 bulan,” tandasnya.

Sumber: pakuanraya.com